POLITEKNIK
KODIKLATAD
JURUSAN TEKNIK KOMUNIKASI
DISUSUN OLEH :
Nama : Serda Arief Rahman Bintoro. (20190435-E)
TEKNIK
KOMUNIKASI D4 ANGKATAN IV
BATU, SEPTEMBER 2019
PERCOBAAN
5
RANGKAIAN
SWITCHING MENGENDALIKAN MOTOR
1. Tujuan
: Agar bintara mahasiswa mampu membuat rangkaian
switching mengendalikan motor.
2. Alat
dan Bahan :
a. Motor DC;
b. NPN Transistor;
c. Resistor;
d. Switch;
e. BATT; dan
f. Live Ware
3.
Jelaskan :
a.
Motor
DC
Pengertian Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat
elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi
mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di
rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala
disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Pengerjaan motor listrik yang disikat dengan rotor dua
kutub (angker) dan magnet stator permanen. "N" dan
"S" menunjukkan polaritas pada sumbu sisi dalam magnet ; wajah luar memiliki polaritas yang berlawanan.Tanda - tanda + dan -menunjukkan
di mana arus DC diterapkan ke komutator yang memasok arus ke gulunganarmature.Motor
DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian
yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar).
Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan
timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran,
sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah
membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan
menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan
jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana
memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub
magnet permanen.
Motor
listrik DC yang disikat menghasilkan torsi dari catu daya DC dengan menggunakan
pergantian mekanik internal. Magnet permanen stasioner membentuk bidang stator.Torsi dihasilkan oleh
prinsip bahwa setiap konduktor pembawa arus yang ditempatkan dalam medan magnet
luar mengalami gaya, yang dikenal sebagai gaya Lorentz. Dalam motor, besarnya
gaya Lorentz ini (vektor yang diwakili
oleh panah hijau), dan dengan demikian torsi keluaran, adalah fungsi
untuk sudut rotor, yang mengarah ke fenomena yang dikenal sebagai riak torsi ) Karena ini adalah motor dua
tiang , komutator terdiri dari cincin split, sehingga arus membalikkan
masing-masing setengah putaran (180 derajat).
b. Transistor
NPN saturasi dan Cut Off
Transistor
NPN adalah transistor bipolar yang
menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk
mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke
Emitor.
Cara kerja
Transistor NPN
Saturasi adalah keadaan ketika
aliran arus mengalir dari conektor ke emiltor dikarenakan basis diberikan
tegangan minimum sebesar kurang dari 0,7 volt
Titik cut-off
transistor adalah titik dimana transistor tidak menghantarkan arus dari
kolektro ke emitor, atau titik dimana transistor dalam keadaan menyumbat. Pada
titik ini tidak ada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor. Titik Cutoff
didefinisikan juga sebagai keadaan dimana IE = 0 dan IC = ICO, dan diketahui
bahwa bias mundur VBE.sat = 0,1 V (0 V) akan membuat transistor germanium
(silikon) memasuki daerah cutoff. Titik cut-off transistor ini dapat
dianalogikan sebagai saklar dalam kondisi terbuka (Off) sebagai berikut.
Titik Cut-Off
Transistor Adalah Transistor Dalam Kondisi Off (Saklar Terbuka) Titik cut-off
transistor terjadi pada saat transistor tidak mendapat bias pada basis,
sehingga transistor tidak konduk atau mengalirkan arus dari kolektor ke emitor.
Titik cut-off transistor ini memiliki VCE yang maksimum yaitu mendekati VCC
seperti ditunjunkan pada grafik titik cut-off pada garis beban transistor.
4.
Rangkaian.
5.
Analisa hasil Percobaan.
Berdasarkan
rangkaian di atas bahwa dengan menggunakan transistor NPN sebagai switching,
tegangan primer sebesar 5 V, tegangan sekunder sebesar 12 V dan hambatan 1 K .
Ketika diberi tegangan dengan batas minimum 0,75 V , dan batas maksimum 4,75 V pada
basis rangkaian mengalami kondisi Cut Off karena arus yang mengalir pada basis minimum
masih terlalu kecil dan terjadi putusnya arus dikarenakan tegangan terlalu
besar. Sehingga Transistor seperti sebuah Switch atau saklar yang terbuka. Arus
pada kolektor tidak bisa mengalir ke Emitor. Arus yang kecil itu disebabkan
oleh Hambatan pada Konektor ( RC ) yang
terlalu besar, dan arus yang terlalu besar juga dapat memutus aliran arus pada
konektor (RC) .
6.
Kesimpulan